Hari terakhir mid semester

Hari ini adalah hari yang campur aduk, hari ini adalah hari terakhir aku mid semester, matematika dan sosiologi. Sepertinya aku agak menyepelekan pelajaran ini, karena dalam perjalanan pelajaran ini di smp ku adalah hal yang mudah dan aku kerap sekali mendapat nilai tinggi termasuk matematika, dan disini bukannya aku mau sombong, tapi aku lulus dengan nilai sempurna! puji Tuhan. Nah, lanjut cerita, kemarin seperti hari-hari sebelumnya aku ber-adorasi di Sendang Jatiningsih, mohon pertolongan, berkat dari Tuhan dalam mengerjakan mid semester SMA ini. Putar balik cerita ke dalam perjalanan pelajaran matematika, di SMAku sistemnya adalah murid itu mandiri, yaitu dengan berkelompok membuat presentasi matematika dengan bab yang berbeda-beda, dan disetiap akhir presentasi terdapat quis, dan bukannya saya sombong, memamng, sebagian besar dari kuis itu mudah untuk dikerjakan. Dan pada mid semester kami disuruh belajar materi-materi dari buku paket dan LKS, gilaaa!!!! dalam prakteknya (pengerjaan soal susahnya minta ampun alias ga dong)karena di soal tersebut terdapat penggabungan" yang tidak dipresentasikan dan belum disampaikan oleh sang GURU. Haduhhh!!! Singkat cerita, paginya aku tugas jadi organis misa harian di sekolah, dan setelah misa, jedeerrr!!! dikit waktu u/ belajar. Nah, pada saat pengawasnya datang, ternyata dia adalah guru yang terkenal wibawanya, haduh, aku makin panic, hahhaha, dan pada saat mmengerjakan, aku lambat tapi pasti, dan di terakhir soal ada soal uraian, aku pun mendapat buanyyak sekali kesulitan, dari 5 soal yang bisa ku kerjakan sampai selesai hanyalah no. 5, ckckc, karena saking panicnya aku jadi lupa rumus. TEEEET!!!! waktu tinggal lima menit lagi, haduh aku jadi tambah panic, dan aku pun langsung tanya teman ku dan aku menghiraukan tatapan guru, lalu guru itu menghampiriku dan berkata,"Kamu saya suruh keluar atau kamu taruh jawabanmu di meja!" walaupun belum sempat mendapat jawaban namun, aku sudah mengerjakan setengah jalan, hoho. Ini adalah kali pertama aku mencotek, tapi juga ga bisa dikatakan seperti itu krna aku belum mendapat jawaban tersebut. Aku merasa tidak adil karena, teman yang lainnya pun mencontek dan malah lebih parah alias sudah kebiasaan, aku baru sekali ini dan sangat jarang aku mencontek, (bisa dihitung pake jari)*beneran sekitar 2 kali mungkin. Ya ini memang derita anak yang ga tulen dalam mencontek *sok suci. Sebetulnya aku pengen kritik tu orang yang kerjaannya nyontek tanpa mengerti penderitaan orang yang belajar mati-matian, haha. Ku akui aku memang salah*terutama karena ketahuan, haha, dan aku pun mengucapkan kata minta maaf dengan perasaan ikhlas, walau terasa kurang adil, karena yang udah tulen nyontek kagak pernah di tegur. untung lah guru itu menegurku, sehingga aku menjadi tergugah untuk lebih jujur dan jangan ikut-ikutan orang lain yang intinya itu menyesatkan. "Menegur" adalah arti bahwa guru itu peduli dan sayang kepada kita supaya kita menjadi anak yang baik dan menjadi orang dewasa yang baik pula! hari ini sungguh berharga. Thanks God! Terimakasih guruku, SEMOGA IKAW BACA ARTICEL KO. *berharap ga diungkit" lagi, TOBAT AKU PAK, MAAF